Sabtu, 17 Januari 2009

Kembalinya Kiper Legendaris "Oeboens"

Setelah sekian lama tidak menjalani rutintas olah raga, apalagi olahraga futsal, Buana Alamsyah alias "Oeboens" kembali menampilkan permainan apiknya sebagai palang pintu terakhir team futsal fisika UPI 2003.

Laga yang di gelar di lapangan futsal gerlong, menyelenggarakan pertandingan futsal antara team medioker KHAUF yang banyak diperkuat dengan anggota barunya dengan usia rata-rata yang masih relatif sangat muda dengan team fisika UPI 2003.

Team fisika UPI 2003 sendiri diperkuat oleh pemain yang sering muncul kepermukaan, tetapi yang paling mengejutkan adalah kembalinya pemain sayap legendaris "jay" dan kiper legendaris "Oeboens". Jadi, pemain dari team fisika UPI 2003 terdiri dari "Onye", "Hironimus", "Cucun", "Walo Kasep", "Jay", dan "Oeboens".

Permainan berlangsung sangat seru, kedua team saling balas menyerang. tidak sedikit pelanggaran keras yang terjadi. Tetapi dibalik semua itu, permainan tidak menjurus kepada perkelahian, yang ada hanyalah canda tawa dilapangan.

Disaksikan beberapa ribu pendukung dari team KHAUF, dan tak satupun pendukung dari team fisika UPI 2003, Pertandingan berjalan sangat indah sekali seperti pertandingan antara Arsenal dan Man. Utd.

Team fisika UPI 2003 yang rata-rata pemainnya pecandu rokok berat, keteteran untuk meladeni permainan team KHAUF yang rata-rata diperkuat dengan pemain muda. Alhasil, team fisika UPI 2003 tetap yang terbaik karena memiliki kiper legendaris yang tangguh, "Oeboens".

Permainan "Oeboens" sebagai palang pintu terakhir sangat apik, dia bermain seperti layaknya sang mega bintang "Gianluigi Buffon". Permainan sang legendaris "jay" juga sangat tidak mengecewakan, berposisi sebagai sayap kanan, dia bermain indah dengan duet mautnya bersama "Onye" disayap kiri. sedangkan posisi "Hironimus" dan "Cucun" ditempatkan pada posisi bertahan, posisi yang jarang mereka mainkan. Walaupun mereka jarang menempati posisi itu, keduanya bermain bagus untuk menjaga jantung pertahan. Sedangkan "Walo Kasep" yang biasanya berposisi sebagai bek, di plot sebagai pemain tengah untuk menyuplai bola kepada kedua sayap, dan juga menjadi sang eksekutor dilapangan tengah dengan tendangan kerasnya dan keakurasiannya. alhasil, suplai bola mengalir terus ke kedua sayap dari kaki kiri dan kanan nya, yang memudahkan mereka untuk mencetak gol ke team KHAUF.

3 komentar:

  1. ILovePalestine,FuckOffMason!

    BalasHapus
  2. hkhkhkhkhkhk.....
    lalieur nya?
    gara2 syndrom skripsion tea nyak?

    BalasHapus
  3. terimakasih kawan
    lanjutkan perjuangamu sampai akhir
    -oeboen-

    BalasHapus